Apakah Luar Angkasa Memiliki Batas? Ini Penjelasan Ilmuwan

Jakarta

Pernahkah kalian membayangkan seberapa besar luar angkasa dan apakah ia memiliki batas? Bahkan, kita juga tidak tahu bagaimana bentuk sebenarnya dari luar angkasa.

Apakah bentuknya bulat seperti donat, dataran datar yang membentang seperti selembar kertas tanpa ujung atau bola raksasa.

Mengutip laman resmi Swinburne University of Technology, beberapa ilmuwan menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang bervariasi.

Bagaimana pendapat mereka? Simak penjelasannya di bawah ini.

Tanya Hill, Ilmuwan University of Melbourne

Tanya mengiyakan pertanyaan tersebut. Menurutnya, luar angkasa memiliki batas karena alam semesta yang kita amati sifatnya terbatas dan tidak selamanya.

Luar angkasa terus meluas hingga 46 miliar tahun cahaya. Luar angkasa yang dapat kita amati berpusat pada kita.

Lain halnya dengan luar angkasa yang diamati oleh alien dari galaksi yang jauh, mereka juga memiliki luar angkasa versinya sendiri. Meski ada tumpang tindih, pasti mereka akan melihat wilayah yang tidak dapat kita lihat, begitupun dengan kita.

Menurut Tanya, luar angkasa memiliki berbagai cara untuk bisa melengkung, namun kita hidup di wilayah dan ruang yang datar.

Kevin Orman-Rossiter, University of Melbourne

Lain halnya dengan Kevin Orman, ia menilai bahwa luar angkasa tidak memiliki batas. Menurutnya luar angkasa tidak ada habisnya.

Namun, Kevin memaparkan bahwa jawaban ini dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Dibutuhkan jangka waktu yang sangat lama untuk memastikan bahwa ruang angkasa tidak memiliki batas.

Penelitian semacam itu akan sangat sulit terlaksana. Selain membutuhkan banyak waktu, tentu dana yang dibutuhkan juga tidak sedikit.

Dikutip dari Wonderopolis, para ilmuwan meyakini bahwa perkiraan ukuran luar angkasa yang dapat diamati sebesar 92 miliar tahun cahaya, tapi tetap saja tidak ada yang bisa menjawab bentuk persisnya.

Terlebih, luar angkasa selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Kemunculan luar angkasa dari teori Big Bang yaitu sebesar 13,8 miliar tahun yang lalu.

Namun para ilmuwan juga mengatakan mungkin saja hal itu terjadi pada kecepatan yang lebih cepat daripada dugaan sebelumnya.

Ekspansi luar angkasa ini sering disebut para ilmuwan sebagai energi gelap. Pada tahun 2021, mereka menemukan alam semesta tumbuh delapan puluh persen lebih cepat.

Jadi, bagaimana menurut kalian detikers? Apakah luar angkasa memiliki batas?

Simak Video “Astronom Temukan Bintang Terjauh, Terbentuk Hampir 13 Miliar Tahun
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *