Pemerintah Amerika Serikat menyebut program rudal Iran sebagai “ancaman serius” setelah negara itu meluncurkan model baru dengan jangkauan terjauh untuk saat ini.
“Pengembangan dan proliferasi rudal balistik Iran menimbulkan ancaman serius bagi keamanan regional dan internasional dan tetap menjadi tantangan non-proliferasi yang signifikan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller kepada wartawan, seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (26/5/2023).
Teheran diketahui terus mengupayakan teknologi rudal dari para pemasok asing dan melakukan uji coba yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menyikapi hal itu, Miller menegaskan AS akan terus mengerahkan cara-cara termasuk sanksi untuk melawan upaya tersebut.
Pada Kamis (25/5) waktu setempat, pemerintah Iran menyatakan pihaknya berhasil menggelar uji coba peluncuran rudal balistik dengan jangkauan potensial 2.000 kilometer. Teheran mengklaim rudal tersebut mampu menjangkau pangkalan-pangkalan militer Israel dan Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir Reuters, Jumat (26/5/2023), uji coba rudal balistik itu digelar dua hari setelah panglima Angkatan Bersenjata Israel melontarkan prospek untuk mengambil ‘tindakan’ terhadap Iran terkait program nuklirnya.
Teheran yang memiliki salah satu program rudal terbesar di kawasan Timur Tengah, menyebut rudal balistik yang diuji coba itu mampu mencapai pangkalan militer musuh bebuyutannya, Israel dan AS yang ada di kawasan tersebut.