Aji Yusman ‘Inikah Rasanya’ Tinggal di Kontrakan: Situasi di Luar Kendali

Jakarta

Pesinetron Aji Yusman saat ini tengah menghadapi cobaan ekonomi. Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, cobaan silih berganti datang dan dia anggap semua di luar kendalinya.

Kesulitan ekonomi yang dialami Aji Yusman sebenarnya tidak langsung begitu saja terjadi. Dia pun sudah sempat memperbaiki kondisi perekonomiannya meski akhirnya kembali diberikan cobaan.

“Kita sudah kehabisan kemampuan dan situasi di luar kendali,” cerita Aji Yusman ditemui di kediamannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Dimulai dari 2010 ibundanya harus masuk karena pecah pembuluh darah. Selama 10 bulan sang bunda dirawat dan Aji Yusman menggelontorkan 50 persen hasil kerja kerasnya selama di dunia hiburan untuk pengobatan sang bunda.

Memutuskan berhenti jadi artis dan hijrah pada 2017 mencari pengalaman baru, Aji Yusman berhasil memperbaiki kondisi perekonomiannya.

Dia bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang perizinan dan keuangannya sempat membaik. Memulai lagi dari nol, Aji Yusman bersyukur pekerjaan barunya memperbaiki kondisi perekonomiannya.

Namun pada awal pandemi COVID-19 sang ayah didiagnosis mengidap kanker kulit. Pandemi membuat pekerjaannya belum bisa kembali pulih 100 persen.

Atas dasar alasan pribadi, Aji Yusman tak memiliki asuransi untuk keluarganya. Dia juga tak pakai BPJS karena pernah mendapat pengalaman kurang menyenangkan soal penanganan.

Sang ayah meninggal dunia, anak ketiga Aji Yusman mengalami masalah di pencernaan dan harus masuk rumah sakit. Belum pulih semua, kehamilan anak keempat sang istri bermasalah.

Janin yang berusia 6 bulan meninggal di kandungan istrinya. Aji Yusman tak punya asuransi dan BPJS buka donasi demi istri bisa operasi caesar mengangkat janinnya.

Semua aset seperti rumah, mobil, dan motor di jual untuk menyelesaikan cobaan yang datang beruntun itu. Kini, Ajiu Yusman bersama istri dan ketiga anaknya tinggal di rumah kontrakan tiga petak.

“Bagian teras, ada tempat main anak. Kalau mau santai sore juga bisa sambil ngopi,” cerita Aji Yusman.

“(Di ruang tamu ada) TV buat anak, kipas angin karena kita kan nggak ada AC,” sambungnya yang tetap tersenyum.

Televisi masih dia pertahankan untuk hiburan anak-anaknya. Baru sekitar satu bulan Aji Yusman pindah dari rumahnya di kawasan Jakarta Barat ke rumah kontrakan ini. Dia ingin mencari lokasi yang tidak bising.

“Kita memang mencari bukan yang bising. Anak-anak bisa main di depan,” ucap Aji Yusman.

(pus/dar)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *