5 Fakta Sejarah Indomie dari Awal Muncul hingga Mendunia


Jakarta

Menjadi merek mie instan populer asal Indonesia, ternyata Indomie memiliki sejarah panjang. Mengalami proses akuisisi, Indomie akhirnya bisa semakin populer dan ditemukan di banyak negara.

Diproduksi di Indonesia, mie instan merek Indomie kini tak lagi sekadar mie instan yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. Popularitas mie instan ini sudah melejit bahkan hingga ke seluruh dunia.

Di media sosial bahkan juga ramai diperbincangkan tentang kehadiran Indomie di negara-negara lain selain Indonesia. Mulai dari harganya yang mahal di luar negeri, diakui oleh negara lain, hingga sebungkus Indomie yang dikabarkan digunakan untuk melakukan transaksi seks komersial.

Untuk bisa populer seperti saat ini ternyata perjalanan Indomie sebagai mie instan asal Indonesia begitu panjang. Di awal perjalanannya, Indomie bahkan sempat mengalami akuisisi hingga kini puluhan varian rasa berhasil diproduksi.

Baca juga: Terjebak Nyepi di Bali, Wanita Ini ‘Selamatkan’ Bule dengan Indomie

Berikut ini 5 fakta sejarah Indomie yang telah dirangkum dari beberapa sumber:

Indomie Masuk dalam Daftar 10 Merek yang Paling Digemari di DuniaIndomie yang kini populer ternyata mulai dipublikasi sejak tahun 1972 silam. Foto: iStock

1. Pertama kali hadir pada tahun 1972

Mengutip melalui akun Twitter @idwiki (7/3) kehadiran Indomie muncul ketika Djajadi Djaja bersama rekan-rekan mendirikan PT Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. Perusahaan ini mulai merancang mie instan khas Indonesia dengan nama Indomie sebagai singkatan dari Indonesia Mie. Mereka memperkenalkannya kepada publik pada tahun 1972.

Mencari peluang untuk melakukan ekspansi, Sanmaru mulai mengekspor produk buatannya ke beberapa negara tetangga hingga benua Eropa. Penjualan Indomie ke luar negeri ini telah dimulai sejak sepuluh tahun setelah dikenalkan ke publik, yaitu 1982.

Selama tahun 1982 hingga 1983, Indomie terus diekspor dan dikirim ke negara-negara tetangga seperti Brunei, Malaysia, dan Singapura. Hingga akhirnya Sanmaru mulai melebarkan lagi sayapnya dan berhasil membawa Indomie hadir di benua Eropa, Australia hingga ke Amerika.

2. Mengalami akuisisi

Tepat sepuluh tahun setelah kemunculannya, ada mie instan serupa yang tiba-tiba hadir di tengah masyarakat dengan merek dagang Sarimi yang diproduksi oleh Salim Group. Mengingat perdagangan terigu oleh Salim Group saat itu sangat kuat, Salim Group kemudian berkeinginan untuk mengakuisisi merek Indomie yang tengah populer.

Kekuatan yang didapatkan oleh Salim Group ini salah satunya dipengaruhi oleh kondisi swasembada padi yang membuat produksi pabrik Sarimi menjadi kelebihan operasional. Awalnya Djajadi menolak keinginan tersebut dan sempat bersitegang dengan Salim Group.

Menghadapi penolakan tersebut, Salim Group kemudian membesarkan produk Sarimi secara agresif dengan banyak iklan dan promosi. Promosi besar-besaran ini membuat Sarimi akhirnya mampu meraih 40% pasar penjualan dalam waktu yang singkat.

Baca juga: Bikin Ayam Goreng Bumbu Indomie, YouTuber Ini Banjir Komentar Netizen Indonesia



Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *