5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Jakarta

Sedikitnya 50 orang dilaporkan tewas di Iran dalam rentetan unjuk rasa memprotes kematian wanita muda bernama Mahsa Amini dalam tahanan polisi. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengingatkan konsekuensi berat menanti jika Rusia memanfaatkan referendum untuk mencaplok wilayah Ukraina.

Aksi memprotes kematian Amini kini dilaporkan berlangsung di sekitar 80 wilayah sejak mulai digelar sepekan lalu. Jumlah korban tewas yang dilaporkan organisasi non-pemerintah Iran Human Rights (IHR) itu mencapai tiga kali lipat dari angka korban tewas yang resmi dilaporkan otoritas Iran, yang saat ini mencapai 17 orang.

Sementara Biden menyebut referendum yang tengah berlangsung di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia, sebagai referendum ‘palsu’. Biden memperingatkan Rusia bahwa akan ada konsekuensi ‘cepat dan berat’ jika Moskow memanfaatkan referendum untuk mencaplok wilayah Ukraina.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (24/9/2022):

– 50 Orang Tewas dalam Aksi Protes Kematian Mahsa Amini di Iran

Sedikitnya 50 orang tewas akibat penindakan keras pasukan keamanan Iran dalam unjuk rasa memprotes kematian wanita muda bernama Mahsa Amini. Unjuk rasa terus berlanjut dan memasuki hari kedelapan setelah Amini diumumkan meninggal dunia dalam tahanan polisi moral, pekan lalu.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (24/9/2022), angka tersebut dilaporkan oleh organisasi non-pemerintah Iran Human Rights (IHR) yang berbasis di Oslo. Disebutkan IHR bahwa jumlah korban tewas bertambah setelah enam orang tewas ditembak pasukan keamanan di kota Revanshahr, Provinsi Gilan, Kamis (22/9) malam.

Sejumlah tambahan kematian lainnya tercatat dalam unjuk rasa serupa di wilayah Babol dan Amol, yang terletak di bagian utara Iran.

– Protes Pasokan Drone ke Rusia, Ukraina Ancam Putus Hubungan dengan Iran

Otoritas Ukraina mengumumkan akan menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran terkait keputusan Teheran memasok drone untuk pasukan Rusia yang menginvasi negara itu. Presiden Volodymyr Zelensky menuding Iran telah melakukan ‘kolaborasi dengan kejahatan’.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (24/9/2022), otoritas Kiev mengumumkan pada Jumat (23/9) waktu setempat bahwa pihaknya memutuskan untuk mengurangi kehadiran diplomatik Iran di Ukraina terkait pengiriman senjata oleh Teheran ke Rusia.

“Hari ini, tentara Rusia menggunakan drone-drone Iran untuk serangan-serangannya. … Dunia akan mengetahui soal setiap contoh kolaborasi kolaborasi dengan kejahatan, dan itu akan memiliki konsekuensi yang pantas,” tegas Zelensky dalam pidatonya pada Jumat (23/9) malam.

Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *